Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke
penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan
hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun
1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung.
Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara
Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut
orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara.
Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga
penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan
Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-
bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah
hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika
teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun
beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit,
Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak
diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda
yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno
tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno
tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo
sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja dibawah teriknya sinar matahari sehingga
kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya
sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada.
Soekarno dan Pembelaan "Indonesia Menggugat"
Kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada
tanggal 18 Desember 1930. Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" yang terkenal.
Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas
kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada
bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932
karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh
Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.
Dibuang ke Bengkulu dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan Fatmawati
Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman
seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Di Bengkulu juga
Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istri Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati
merupakan putri dari Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan
dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke Jakarta.
Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jalan Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia
Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI
setelah berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan
Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberi
kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD
45 sebagai ideologi dan dasar negara serta perumusan teks proklamasi kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad
Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama
pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia
Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan
golongan tua.
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki agar
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan
terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945 dan membawa mereka ke daerah Rengasdengklok
dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa
penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemput
Soekarno dan Mohammad Hatta. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan
Soekarno marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke
Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl.
Imam Bonjol. Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan mempersilahkan
Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka
bertiga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan
Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian
dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai
Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia. Diluar sosoknya sebagai Bapak
bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa
dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan
mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan.
Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau
menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai
sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti
orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang
Presiden Soekarno.
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu
bisa melayaninya dan menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring
membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela
menemaninya hingga akhir hayatnya.
Indonesia Selama Pemerintahan Presiden Soekarno
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang
kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali
menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah. Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama
Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh
Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno
masih muda.
Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di
mata Internasinal. Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel
Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian
senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya
pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang
membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika itu dimana
muncul istilah 'NASAKOM' yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga
1960an. Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya
pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini
kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi
kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh
Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga
ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang
kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Akhir Jabatan Sebagai Presiden
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian
banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat
perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno
menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam
bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya
kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung
Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara
terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi
dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Isu bahwa kematian Soekarno karena di bunuh secara perlahan.
Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Presiden Soekarno dibunuh secara perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara
ketat mengawasi dan mengatur pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga
ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir dan batin,
keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang
memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut
dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga
mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden
Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden
Soeharto.
Ingin Berfoto Dengan Presiden Soekarno?
Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana
terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung ini
dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu
Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai
Presiden Soekarno.
Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-
bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi
budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
[sumber]